Kamis, 20 November 2008

Kebangkitan

Rahasia diri

Malam ini aku sendirian
Aku benar-benar sendirian
Aku kesepian,
Sesekali aku ingin mengembara melambungkan akal dan jiwa ini,
Menuju planet-planet, bintang-bintang serta kerajaan langit.
Ingin aku mencari HAKIKAT: tentang alam, tentang aku, tentang semesta,
Namun jiwa yang rapuh ini tak mampu berjalan:
Kaki kananya keberatan terbebani dosa,
Kaki kirinya pincang karena nafsu amarah.
Sukma ini ingin mengembara mencari NUR
Tapi………..
Lalu aku amati diri ini, dalam-dalam aku amati diri ini
Tapi tetap saja sepi_kosong,
Dan semakin dalam aku tatap diri ini, semakin sepi, sepi dan sepi…..
Hampir aku kehilangan jejak,
Aku terkapar dalam diriku sendiri
Sukmaku menghilang.
Lalu muncul satu kata dalam diriku:Tuhan.
Dalam sunyinya diri,
Dalam sepinya diri ini,
aku temukan Tuhan,
Tuhan
Tuhan
Tuhan
Indah, Elok, Jamal, Kamal
Dan jiwa ini mulai bermanja-manjaan dan bermesra-mesraan.



Fajar dari Timur

Begitu banyak hujatan Barat terhadap Timur,
Begitu banyak laknat Barat terhadap kita.
Begitu banyak cercaan Barat terhadap Timur,
Begitu banyak ejekan Barat terhadap Kita.
Tuturnya:
Tak usah takut karena kesombongan mereka kawan…,
Jangat larut karena budaya mereka kawan……...,
Kita punya budaya sendiri,
Kita punya hati sendiri,
kita punya akal sendiri
Yang membuat mereka maju bukanlah rambut mereka, bukan pakaian mereka,
Bukan gaya mereka, tapi ilmu pengetahuan dan tegnologi mereka.
Dan tahukah Engkau Kawan…!!!!!
Ilmu pengetahuan bukan milik Jas dan Dasi, bukan milik Si Rambut Perang,
Bukan milik You Can See,
Tapi ilmu pengetahuan juga milik Blangkon, milik Kopiah, milik Kerudung,
Milik Sarung, milik Surjan, milik Kebaya, asal mereka mau.
Barat punya kacamata tapi mereka buta,
Kacamata ilmu pengetahuan mereka membutakan mereka terhadap Tuhan
Kacamata mereka meniadakan Tuhan,
Padahal Kawan.., ilmu pengetahuan adalah bukti Tuhan.
Mantapkan hatimu bersama Tuhan,
Mantapkan hatimu bersama Sarung,
Bersama Blangkon,
Bersama Kerudung
Bersama Surjan
Bersama kebaya
Bersama kopiah
Dan hiasilah mereka dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Sajak buat yang mati

Sepercik embun telah menetes dari kepulan Awan
-----------------karena kehendak_NYA.
Karena embun adalah kita,
Dan kepulan awan adalah Sang Pencipta.
Karena kehendak_NYA, embun menetes.
Dan,
Embun akan tersesat karena bercampur dengan air tuba
Dan,
Embun akan kotor karena: dosa, setan, nafsu, dajjal.
Karena mereka, embun tidak bisa melihat pada asalnya,
Karena asalnya Suci, karena asalnya jernih.
Maka embun bisa melihat kembali asalnya,
Dengan keadaan suci dan jernih.
Tuturku:
Janganlah tanah yang membentuk tubuh kita
Mengahalangi kita untuk tahu tentang, hakikat siapa diri kita.
Tapi:
Jangan lupakan tanah liat yang telah menjadi kehendak_NYA.
Tanah liat yang menjadi, tangan, kaki, kepala, organisme.
Karena tanah liat dan bersamanya
Kita bangun dan hiasi dunia
Sebagai wujud cinta kita pada_NYA.






Panggilan cinta

Cinta….!!!!!!!
Masukalah dalam hatiku,
Duduklah dalam singgasana hatiku
Dan pancarkan cahayamu
Hingga jiwa ini tahu akan Tuhanya

Kala cinta duduk dalam singgasana hati
Dan Tuhan Ynag Agung tepat dihadapanya
Apa guna dunia ini,
Surga pun akan ia campakkan.

Tidak ada komentar: